01.34

Tomat Bisa Kurangi Tekanan Kandung Kemih pada Pasien Kanker Prostat


Jakarta, Selain rasanya yang menyegarkan, tomat juga diketahui memiliki manfaat kesehatan lain. Bagi pasien kanker prostat, ada baiknya rajin mengonsumsi buah yang satu ini.

Tomat diketahui megandung lycopene, sebuah antioksidan yang membuat tomat berwarna merah dan diketahui mampu mengurangi pembesaran prostat akibat penuaan dan mengurangi tekanan pada kandung kemih, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (11/6/2013).

Penemuan ini diyakini bisa memberikan masukan bagi orang-orang yang terganggu oleh 'kebutuhan' untuk sering ke toilet, terutama pada malam hari.

Tomat yang banyak mengandung vitamin, zat anti-radang alami, dan zat bermanfaat lainnya, sebelumnya telah diidentifikasi mampu membantu memerangi penyakit jantung dan stroke. Manfaat terbaru diketahui dari hasil penelitian yang dilakukan di Queensland, Australia.

Sebuah studi yang dilakukan selama 3 bulan ini menemukan efek kombinasi lycopene dengan senyawa alami lainnya. Sebanyak 57 orang laki-laki berusia 40-80 tahun diberi pil yang mengandung bahan aktif atau tablet serupa namun kosong. Namun, mereka tidak diberitahu mana yang mereka ambil.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa jumlah kunjungan malam hari ke toilet berkurang sepertiga kali dan fungsi kandung kemih secara keseluruhan secara substansial ditingkatkan.

Sementara itu, bukti-bukti telah berkembang mengenai besarnya manfaat suplemen yang baru diluncurkan di Inggris. Suplemen tersebut dikatakan mengandung Ateronon, yang mengandung versi buatan lycopene.

Penelitian yang disampaikan oleh Cambridge University di American Heart Association menunjukkan bahwa Ateronon memiliki efek yang unik dalam meningkatkan fleksibilitas pembuluh darah dan mengurangi pengerasan pembuluh darah.

Ian Wilkinson, direktur unit uji klinis Cambridge University, yakin bahwa manfaat yang sama akan diperoleh dalam mengurangi risiko kanker prostat dan memperlambat perkembangan penyakit pada laki-laki yang sudah didiagnosis kanker prostat.

"Ateronon lebih menguntungkan daripada lycopene alami karena lebih mudah diserap oleh tubuh. Kami sedang merancang sebuah percobaan untuk membuktikan hal tersebut," ungkap Wilkinson.

Luis Vitetta, yang juga seorang direktur di Cambridge University, mengungkapkan bahwa lycopene memiliki struktur kimia yang mirip dengan finasteride, obat utama yang digunakan untuk mengobati pembesaran prostat jinak.

"Ini mungkin menjadi alasan adanya efek tersebut," ujar Vitetta.

Sebuah studi kedua yang baru diterbitkan di Chicago telah menunjukkan bahwa protein yang ada di dalam sel prostat akan bertambah pesat jika diberi lycopene.

0 komentar: