23.02

post of fraktur

Berikut ini adalah diagnosa keperaweatan post of fraktur

Menurut Doengoes. E. Marilynn (2000: 764) secara teoritis pada penderita post of fraktur diagnosa yang muncul adalah:
a. Nyeri berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang, edema, dan cedera pada jaringan lunak, alat retraksi/imobilisasi, stres, ansietas ditandai dengan klien menyatakan nyeri, wajah meringis, merintih, prilaku berhati-hati.
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka neuromuskuler; nyeri/ketidaknyamanan; terapi retriktif (Imobilisasi tungkai) ditandai dengan klien tidak mampu untuk bergerak, menolak untuk bergerak; keterbatasan rentang gerak.
c. Resiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kehilangan integritas tulang (fraktur).
d. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan cidera tusuk; fraktur terbuka; bedah perbaikan; pemasangan traksi pen, kawat, sekrup, perubahan sensasi, sirkulasi; akumulasi ekskresi/sekret, imobilisasi fisik.
e. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, traksi tulang.
f. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan/mengingat, tidak mengenal sumber informasi.
g. Resiko tinggi disfungsi neovaskuler berhubungan dengan penurunan/intruksi aliran darah; cidera vaskuler langsung, edema berlebihan, pembentukan thrombus, hipovolemia.
h. Resiko tinggi terhadap pertukaran gas berhubungan dengan perubahan aliran darah; emboli lemak, perubahan membrane alveolar/kapiler; intestisial, edema paru, kongesti.

0 komentar: