"Saya senang, kalau pasien keluar dari klinik mukanya happy dan lebih percaya diri," begitu komentar dokter ahli kecantikan yang tetap setia pada jalur tanpa bedah ini.
Dengan keahlian melakukan injeksi filler, Olivia bisa membuat wajah-wajah pasiennya yang tampak lelah dan kusam menjadi segar, bercahaya, dan tentu saja lebih awet muda. Ia juga ahli merekontruksi wajah sehingga pasien bisa menjadi pribadi yang lebih percaya diri.
Rekontruksi wajah dengan filler dapat membuat hidung lebih mancung, pipi lebih berisi, dan mengangkat atau bibir lebih penuh. Hampir semua bagian wajah dapat dikoreksinya. Namun Olivia mengakui bahwa ia tak asal mengoreksi wajah.
"Setiap wanita akan mengenal wajahnya dengan baik dan tahu betul bagian yang dirasakan kurang dan ingin diperbaiki. Namun cantik itu bukan semata urusan simetris. Jangan terlalu simetrislah," ujarnya kepada creamkulit di kliniknya di jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
"Ada pasien yang kalau tersenyum sedikit miring dan ia ingin memperbaikinya. Namun saya melihat justru hal tersebut yang membuatnya unik dan menarik. Biasanya saya ajak ngobrol bahwa cantik itu tidak selalu harus sempurna atau simetris. Ada hal-hal kecil yang dianggap sebagai kekurangan justru menjadi keunikan serta kecantikan seorang wanita," papar Olivia.
Untuk itu Olivia selalu menyediakan waktu untuk bercakap-cakap dengan pasien sebelum melakukan tindakan.
Ia pun menjelaskan bahwa rekontruksi wajah dengan filler tak akan memberikan hasil yang dramatis seperti operasi. "Dari hidung pesek tak punya tulang menjadi sangat mancung, misalnya. Bukan begitu cara bekerjanya. Filler akan memperbaiki bagian yang kurang dengan hasil yang lebih baik dan terlihat lebih natural."
Sekarang ini, menurut dokter yang baru pulang dari seminar di Perancis itu, dokter-dokter kecantikan telah menyamakan visinya ke arah yang lebih natural. Koreksi wajah hasilnya harus menjadi lebih baik, bukan membuat pasien terlihat aneh dan tidak proposional.
0 komentar:
Posting Komentar