20.03

Asma Pada Anak

Asma adalah gangguan yang disebabkan oleh peradangan pada saluran nafas (disebut bronkus) yang mengarah ke paru-paru. Peradangan ini menyebabkan saluran nafas menjadi mengencang dan menyempit, sehingga menghambat aliran udara ke dalam paru-paru, dan menyebabkan penderita sulit untuk bernapas. Gejalanya meliputi mengi, sesak napas, sesak dada, dan batuk terutama pada malam hari atau setelah latihan / kegiatan. 

Peradangan membuat saluran nafas menjadi sangat sensitif, terutama ketika paru-paru terkena paparan seperti infeksi virus, alergen, udara dingin, paparan asap, dan berolahraga. Hal-hal yang memicu asma berbeda dari orang ke orang. Beberapa pemicu yang sering menimbulkan serangan asma adalah latihan/ olahraga, alergi, infeksi virus, dan asap. Ketika seseorang dengan asma terkena pemicu, saluran udara mereka yang sensitif menjadi meradang, membengkak, dan berisi dengan lendir. Selain itu, otot-otot yang melapisi saluran udara bengkak mengencang dan menyempit, atau bisa juga sampai memblokir. Sehingga serangan asma pun bisa lebih berat.

Jadi asma timbul dengan disebabkan oleh tiga perubahan penting dalam saluran napas yang membuat bernapas menjadi lebih sulit:
  • Radang saluran napas
  • Produksi lendir yang berlebih yang menyebabkan jualan nafas terhalangi
  • Saluran udara menyempit atau bronkokonstriksi 
Siapapun dapat memiliki asma, termasuk bayi, anak dan remaja. Terjadinya penyakit asma pada seseorang sering diwariskan, dengan kata lain, asma dapat lebih sering terjadi pada keluarga tertentu. Selain itu, faktor lingkungan tertentu, seperti infeksi virus khusus infeksi virus pernapasan atau rhinovirus, dapat membawa timbulnya asma. 

Kejadian asma pada anak meningkat dua kali lipat pada anak-anak yang dititipkan pada tempat penitipan anak (day-care) pada tahun pertama kehidupan mereka, dibandingkan dengan anak yang tidak dititipkan pada tempat penitipan anak. Faktor lingkungan lainnya, seperti terpapar asap, alergen, emisi mobil, dan polusi lingkungan, telah dihubungkan dengan asma.


Apa yang membuat seorang anak lebih mungkin terserang asma?

Ada banyak faktor risiko untuk terjadinya asma pada anak, diantaranya :
  • Adanya alergi
  • Keluarga riwayat asma dan / atau alergi
  • Sering infeksi pernapasan
  • Berat Badan lahir rendah
  • Paparan asap rokok sebelum dan / atau setelah lahir
  • Jenis kelamin laki-laki
  • Dibesarkan dalam lingkungan berpenghasilan rendah

Mengapa anak-anak lebih rentan untuk menderita penyakit asma?
Tidak ada yang tahu mengapa anak-anak semakin banyak yang menderita penyakit asma. Beberapa ahli menyatakan bahwa anak-anak yang terkena alergen yang terus menerus dan berlebih seperti debu, polusi udara, dan perokok pasif bisa meningkatkan terjadinya/ pemicu asma pada anak. Lainnya menduga bahwa anak-anak yang tidak terkena penyakit anak-anak yang cukup pada mereka untuk membangun sistem kekebalan tubuh mereka.Tampaknya gangguan dari sistem kekebalan tubuh di mana tubuh gagal untuk membuat antibodi protektif cukup mungkin memainkan peran dalam menyebabkan asma.

Dan yang lain menunjukkan bahwa tingkat penurunan menyusui telah mencegah zat penting dari sistem kekebalan tubuh dari ibu yang diteruskan kepada bayi.

Bagaimana saya bisa tahu jika anak saya menderita asma?
Tanda dan gejala yang sering timbul :
  • Sering batuk, yang mungkin terjadi selama bermain, di malam hari, atau saat tertawa. 
  • Kurang energi saat bermain
  • Nafas Cepat
  • Keluhan sesak dada atau sakit dada
  • Suara mengi saat bernapas
  • Gerakan gergaji (retraksi) di dada pada saat sesak nafas
  • Sesak napas, susah bernafas
  • Memperketat otot-otot leher dan dada
  • Perasaan kelemahan atau kelelahan
  • Lingkaran gelap di bawah mata
  • Sering sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan
Perlu diingat bahwa tidak semua anak memiliki gejala asma yang sama, dan gejala ini dapat bervariasi dari episode asma untuk episode berikutnya pada anak yang sama. Juga dicatat bahwa tidak semua mengi atau batuk disebabkan oleh asma.

Pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, penyebab paling umum dari asma seperti gejala atas infeksi virus pernapasan seperti flu biasa .

Jika anak Anda memiliki masalah pernapasan, bawa dia ke dokter segera untuk evaluasi.


23.36

Keunggulan Obat Herbal

Saat ini di seluruh dunia manusia semakin sadar akan pentingnya kembali ke alam untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Alam dari dulu sebenarnya telah menyediakan berbagai macam obat yang selama ribuan tahun dimanfaatkan manusia secara turun-temurun. Manusia modern-lah yang kemudian cenderung mengabaikan anugerah alam tersebut.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran tersebut, riset-riset ilmiah pun kini semakin banyak diarahkan pada bahan-bahan alami. Obat-obatan herbal atau jamu yang diproses secara modern dan didukung hasil riset pun semakin banyak tersedia. Beberapa puluh tahun lalu, Anda tidak dapat membayangkan sedemikian banyaknya pilihan obat herbal modern yang kini ada di pasaran.

Apa saja keunggulan menggunakan obat herbal dibandingkan obat farmasi?

1. Tidak ada efek samping
Obat herbal adalah produk alami yang ditemukan di alam dan benar-benar bebas dari semua jenis efek samping. Orang Indonesia telah berabad-abad meminum berbagai macam jamu tradisional dan belum pernah tercatat ada kasus efek samping yang mematikan. Namun Anda tetap perlu berhati-hati karena beberapa jenis jamu tradisional diproduksi tidak secara higienis dan bahkan dicampur zat-zat kimia sehingga berbahaya bagi tubuh. Dalam hal ini yang berbahaya bukan jamunya, namun kontaminasi jamur dan zat tambahannya.

2. Bebas toksin
Obat farmasi adalah racun. Anda tidak boleh mengkonsumsinya sembarangan. Obat herbal bebas racun sehingga aman dikonsumsi siapa pun, bahkan seringkali memberikan efek meluruhkan racun dalam tubuh (detoksifikasi).

3. Mudah diproduksi
Obat herbal adalah hasil pengolahan yang sederhana atas akar, umbi, buah, bunga, kulit kayu dan bagian tanaman lainnya. Kesederhanaan prosesnya membuat pengolahan obat herbal tidak memerlukan teknologi canggih dan modal riset yang besar. Banyak obat herbal yang diproduksi oleh usaha rumah tangga yang dipasarkan dari pintu ke pintu. Berkat internet, kini distribusi obat herbal semakin mudah dan mendunia.

4. Menghilangkan akar penyebab penyakit
Obat herbal tidak hanya berkhasiat menyembuhkan gejala penyakit, tetapi juga menghilangkannya hingga ke akar penyebabnya. Hal ini karena efek obat herbal bersifat holistik (menyeluruh) sehingga tidak hanya berfokus pada penghilangan penyakit tapi juga pada peningkatan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

5. Bisa dibeli siapa saja dan di mana saja
Siapa pun boleh membeli obat herbal di mana pun. Anda tidak perlu resep dokter atau pergi ke apotik untuk membelinya. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter bila mengkonsumsi obat herbal bersamaan dengan obat farmasi karena dikhawatirkan terjadi interaksi obat.

6. Murah
Dibandingkan dengan obat-obatan farmasi, obat herbal relatif lebih murah. Hal ini karena obat herbal tidak perlu membayar biaya paten atau dana riset yang besar. Di masa mendatang, harga obat-obatan herbal bahkan dapat jauh lebih murah bila skala produksinya lebih efisien.

7. Multi-khasiat
Obat herbal dapat digunakan untuk pengobatan lebih dari satu penyakit. Habbatussauda (jintan hitam) bisa membantu menghilangkan asam urat, diabetes, migren, kanker sampai hepatitis. Bawang putih tidak hanya bersifat antivirus namun juga menurunkan kadar kolesterol dan menguatkan jantung. Banyak sekali bahan alami lainnya yang multi-khasiat seperti itu.

Sumber : Majalah Kesehatan